Cari Blog Ini

Senin, 19 Agustus 2013

Meraih Kemenangan Hakiki (Idul Fitri 1434)


Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat idul fitri yang berbahagia ...

Pada hati yang berbahagia ini, kaum muslimin di seluruh pelosok dunia, hingga pojok pojok kota, bahkan pelosok desa  dan gunung, semuanya membesarkan nama Allah, mengumandangkan takbir, tahlil, dan tahmid.

Mereka menggemakan bacaan “Allahu akbar Allahu akbar, Laailaaha illah allahu akbar, allahu akbar walillahilhamd”. Kita mendengar kalimat ini menggetarkan angkasa dan merasuk ke hati kita.

Kaum muslimin melantunkan ucapan ini sebagai bentuk syukur kepada Allah atas kenikmatan yang Allah curahkan kepada mereka yaitu kesempatan dan pertolongan untuk beribadah di bulan yang dimuliakan yaitu bulan ramadhan.

Kaum muslimin pada hari ini merayakan kemenangan yang agung, yaitu kemenangan mampu mengalahkan bisikan setan dan godaan hawa nafsu yang terus menggiring manusia ke dalam kemaksiatan dan kedurhakaan kepada Allah.

Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat idul fitri yang berbahagia ...

Kemenangan yang kita rayakan saat ini akan menjadi lebih sempurna, jika kita mampu kembali terlahir menjadi muslim sejati setelah ramadhan berlalu, yaitu menjadi muslim yang jauh dari kemaksiatan dan pelanggaran, menjadi muslim yang jauh dari kedurhakaan kepada Allah, menjadi muslim yang kokoh akidahnya, dan benar ibadahnya, serta luhur akhlaknya.

Alangkah indahnya jika kaum muslimin terus dalam kondisi ketaatan kepada Allah sepanjang tahun sebagaimana mereka di bulan ramadhan ....

Alangkah indahnya, saat masjid makmur dengan salat berjamaah, kaum muslimin sibuk dengan berbagai macam ibadah, dari puasa, salat sunnah, bersedekah, menyambung tali silaturahmi, membantu orang yang membutuhkan, membaca al qur’an dan seabrek ibadah lainnya ...
Untuk menjadi muslim yang seperti ini tidaklah mudah ...
Untuk menjadi muslim yang seperti ini sangatlah susah dan sulit ...

Karena jika kita mau jujur, sekalipun kita setiap tahun menyambut datangnya ramadhan dengan melaksanakan puasan wajib, memakmurkan masjid dengan salat tarawih dan tadarus al qur’an, masih betapa sulitnya kita mendapatkan para generasi muslim yang jauh dari kemaksiatan, yang kokoh akidahnya, yang benar ibadahnya, dan luhur akhlaknya ...

Tak heran jika ingin menjadi muslim sejati maka banyak sekali aral melintang menghalangi langkahnya ....
Banyak sekali cobaan yang menerpanya ....
Karena sekarang ini kita hidup di tengah-tengah masyarakat yang bergelimang dalam kemaksiatan . kita hidup di tengah-tengah masyarakat yang mengalami dekadensi moral, korupsi, narkoba, grativikasi seks, penipuan, penindasan, kedzaliman, pusat pusat kemungkaran kian tersebar luas, perbuatan maksiat diperagakan terang terangan, dan pemikiran pemikiran jahiliyah diproduksi besar besaran.

Hal ini semakin tragis, manakalah masyarakat bahkan sebagian pejabat bersikap masa bodoh terhadap larangan-larangan islam, karena mengejar kesenangan duniawi, sehingga mereka beribadah hanya sebatas formalitas, setelah itu kembali kepada perbuatan yang telah menjadi kegemarannnya.

Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat idul fitri yang berbahagia ...

Lalu, bagaiamanakah usaha kita untuk menjadi muslim sejati yang jauh dari kemaksiatan ?!

Pertama               : Memahami tujuan diciptakannya kita di dunia ini
Orang yang tidak atau belum memahami hal ini, niscaya tidak memiliki arah dan patokan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Jika seseorang menyangka bahwa kehidupan di dunia hanya sekedar menghabiskan waktu saja, lahir, kecil, dewasa, tua, lalu meninggal, niscaya kita akan dapatkan mereka habisa untuk makan, tidur, bersenang senang, perkara perkara sia sia, bahkan kemaksiatan dan kerusakan.
Padahal Allah telah menegaskan :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Adz dzariyat : 56)
Allah juga menegaskan :
أَيَحْسَبُ الإنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى (٣٦)
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban) (al qiyamah : 36)
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لا تُرْجَعُونَ (١١٥)
115. Maka Apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami? (al mukminun :115)

Kedua                   : Mengetahu bahwa ajal kita itu dekat

Janganlah terbetik di benak kita bahwa “Beribadah nanti saja kalau sudah tua, atau mumpung masih muda, gunakan untuk foya foya”. Tahukan kalian kapan ajal menjemput ? Tahukan kalian berapa lama lagi akan hidup di dunia ini?

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (٣٤)
34. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok[1187]. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (Lukman : 34)

Ketahuilah, hidup di dunia ini hanya sementara, lihatlah bagaimana rasulullah r menasihati Ibnu Umar yang saat itu masih berusia 12 tahun, yang artinya, “Hiduplah engkau di dunia ini seakan akan sebagai orang asing atau pengembara”. (Bukhari 6414)

Att thibbi berkata, “Rasulullah memisalkan orang yang hidup di dunia seperti orang asing yang tidak memiliki tempat berbaring dan tempat tinggal, kemudian beliau memberikan perumpamaan yang lebih lagi yaitu sebagai pengembara”. Fathul baari 18/224)

Ali berkata, “dunia itu pergi menjauh, sedangkan akhirat akan mendekat, dunia dan akhirat tersebut memiliki anak, jadilah kalian anak anak akhirat dan janganlah menjadi anak anak dunia, hari ini adalah hari beramal bukan perhitungan, dan besuk adalah hari perhitungan bukan hari beramal”. Bukhari secara muallaq.

Ketiga   : Kita Harus Bersegera dalam beramal

Marilah kita bertakwa kepada Allah, mungkin hari ini kita sedang berada di tengah tengah orang orang yang sedang tertawa, berpesta, dan huru hara merayakan idul fitri dengan maksiat kepada Allah, tetapi keesokan harinya salah satu teman kita atau bahkan kita sendiri sudah berada di tengah tengah orang orang yang sedangmenangis menyaksikan jasad yang dimasukkan liang lahat.

Rugilah ia, padahal pendamping kita kelak adalah satu saja. Rasulullah r bersabda :

يتبع الميت ثلاثة : أهله وماله وعمله فيرجع اثنان ويبقى واحد، يرجع ماله وأهله ويبقى عمله. (متفق عليه)
فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ (٦)فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ (٧)وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ (٨)فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (٩)وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (١٠)نَارٌ حَامِيَةٌ (١١)
dan Adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas. (al qoriah : 6-11)

Dari Ibnu Abbas bahwa rasulullah r bersabda, “Manfaatkanah lima perkara sebelum lima perkara, yaitu waktu mudamu sebelum masa tuamu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang kefakiranmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan hidupmu sebelum datang kematianmu. (al hakim dalam mustadrok dan dishahihkan oleh Al Al bani dalam jamiush shogir.

Ketiga   : Marilah kita mempersiapkan jawaban atas pertanyaan Allah nanti hari kiamat?
“Tidaklah tergelincir kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga Allah menanyakan empat hal atas dirinya, yaitu umurnya dihabiskan untuk apa, waktu mudanya digunakan untuk apa, ilmunya apakah diamalkan atau tidak, hartanya darimana dia mendapatkan dan untuk apa saja dihabiskannya (hadits hasan diriwayatkan oleh turmudzi)

Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat idul fitri yang berbahagia ...

Tidakkah kita melihat bagaimana salaf dalam beramal dan beribadah?
Tidakkah kita ingin mencontoh kaum muslimin terdahulu dalam beribadah?!
Mereka betul betul memahami islam, sehingga mereka pun menjadikan islam, iman, amal sholih, akhlak mulia, cita cita tinggi, kesederhanaan, jauh dari gemerlapan dunia, ketika malam mereka sedikit tiddur, ketika siang mereka bekerja atu bermal solih atau berjihad di jalan Allah sebagai jati diri mereka.

Lihatlah Musab bin Umair yang dlm waktu singkat mampu mengantarkan penduduk madinah masuk islam.

Lihatlah, bagaiamana pengorbanan sahabat di peperangan mutah, 3000 pemuda muslimin bersiap sedia menantang 200 ribu tentara romawi, 70 kali lebih besar, namun tidak menggentarkan kaum muslimin. Sehingga meninggal di peperangan ini 3 pemuda sahabat, zaid bin haritsah, ja’far bin abi tholib 33 thn, dan abdullah bin rowahah.

Lihatlah, bagaiamana ibnu Umar mengajarkan kepada kita untuk bergabung dengan kafilah dkawah sedini mungkin. Tatkalah tersebar kabar bagi yang berumur 15 tahun bisa ikut jihad di peperangan khondak, maka Ibnu Umar termasuk orang yang pertama kali mendaftar. Dan beliau tatkalah ikut penaklukan makkah berusia 20 tahun.

Lihatlah Muadz bin amru al jamuh 14 thn dan muawwidz 13 thn.

عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ أَنَّهُ قَالَ إِنِّى لَوَاقِفٌ يَوْمَ بَدْرٍ فِى الصَّفِّ نَظَرْتُ عَنْ يَمِينِى وَعَنْ شِمَالِى فَإِذَا أَنَا بَيْنَ غُلاَمَيْنِ مِنَ الأَنْصَارِ حَدِيثَةٌ أَسْنَانُهُمَا تَمَنَّيْتُ لَوْ كُنْتُ بَيْن أَضْلَعَ مِنْهُمَا فَغَمَزَنِى أَحَدُهُمَا فَقَالَ يَا عَمِّ هَلْ تَعْرِفُ أَبَا جَهْلٍ قَالَ قُلْتُ نَعَمْ وَمَا حَاجَتُكَ يَا ابْنَ أَخِى. قَالَ بَلَغَنِى أَنَّهُ سَبَّ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ رَأَيْتُهُ لَمْ يُفَارِقْ سَوَادِى سَوَادَهُ حَتَّى يَمُوتَ الأَعْجَلُ مِنَّا. قَالَ فَغَمَزَنِى الآخَرُ فَقَالَ لِى مِثْلَهَا - قَالَ - فَتَعَجَّبْتُ لِذَلِكَ قَالَ فَلَمْ أَنْشَبْ أَن ْنَظَرْتُ إِلَى أَبِى جَهْلٍ يَزُولُ فِى النَّاسِ فَقُلْتُ لَهُمَا أَلاَ تَرَيَانِ هَذَا صَاحِبُكُمَا الَّذِى تَسْأَلاَنِ عَنْهُ فَابْتَدَرَاهُ فَاسْتَقْبَلَهُمَا فَضَرَبَاهُ حَتَّى قَتَلاَهُ ثُمَّ انْصَرَفَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَخْبَرَاهُ فَقَالَ « أَيُّكُمَا قَتَلَهُ ». فَقَالَ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا أَنَا قَتَلْتُهُ. قَالَ « هَلْ مَسَحْتُمَا سَيْفَيْكُمَا ». قَالاَ لاَ. فَنَظَرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى السَّيْفَيْنِ فَقَالَ « كِلاَكُمَا قَتَلَهُ ». وَقَضَى بِسَلَبِهِ لِمُعَاذِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْجَمُوحِ وَهُمَا مُعَاذُ بْنُ عَمْرِو بْنِ الْجَمُوحِ وَمُعَاذٌ ابْنُ عَفْرَاءَ

Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat idul fitri yang berbahagia ...

Sebelum mengakhiri khutbah ini, kami ingin memberikan nasihat kepada kaum wanita, sebagaiamana rasulullah r memberi nasihat kepada kaum wanita

Hendaklah kaum wanita bertakwa kepada Allah. Hendaklah mereka menjaga aturan aturan Allah, memelihara hak hak para suami dan anak anak mereka.

Ingatlah wanita solihah adalah wanita ang taat dan menjaga apa yang harus dijaga saat suami tidak ada. Jangan lah seorang wanita silau dengan perilaku sebagian wanita yang keluar rumah dengan dandanan norak, bau semerbak menusuk hidung, pamer kecantikan, atau dengan mengenakan pakaian tipis transparan.

Ingatlah, Rasulullah r bersabda:

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

Ada dua penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berjalan dengan lenggak lenggok, kepala mereka bagaikan leher unta yang meliuk liuk, mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan aromah surga (Muslim)

اللهم إنا نسألك بأنا نشهد أنك أنت الله الذي لا إله إلا أنت الأحد الصمد ، الذي لم يلد ولم يولد ، ولم يكن له كفوا أحد ، أن تمن علينا بمحبتك والإخلاص لك ومحبة رسولك ، والاتباع به ، ومحبة شرعك ، والتمسك به  ...
اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلوبنا على دينك ...
يا مصرف القلوب صرف قلوبنا إلى طاعتك ...
اللهم أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا ، وأصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا ، وأصلح لنا آخرتنا التي إليها معادنا ، واجعل الحياة زيادة لنا في كل خير ، والموت راحة لنا من كل شر...
اللهم تقبل صيامنا ، وقيامنا ، وأعد علينا من بركات هذا اليوم ، وأعد أمثاله علينا ، ونحن نتمتع بالإيمان ، والأمن ، والعافية...
اللهم! انصر المجاهدين في سبيلك في كل مكان. اللهم! اخذل الكفرة والملحدين والعلمانيين...
اللهم صل ، وسلم على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين.

Tidak ada komentar:

IKHLAS BERIBADAH

Semua orang ingin ibadahnya diterima dan berpahala, akan tetapi ibadah tidak sah dan tidak diterima jika tidak berpondasikan keikhlasan ...