Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat idul fitri yang
berbahagia ...
Pada hati yang berbahagia ini, kaum muslimin di seluruh
pelosok dunia, hingga pojok pojok kota, bahkan pelosok desa dan gunung, semuanya membesarkan nama Allah,
mengumandangkan takbir, tahlil, dan tahmid.
Mereka menggemakan bacaan “Allahu akbar Allahu akbar,
Laailaaha illah allahu akbar, allahu akbar walillahilhamd”. Kita mendengar
kalimat ini menggetarkan angkasa dan merasuk ke hati kita.
Kaum muslimin melantunkan ucapan ini sebagai bentuk syukur
kepada Allah atas kenikmatan yang Allah curahkan kepada mereka yaitu kesempatan
dan pertolongan untuk beribadah di bulan yang dimuliakan yaitu bulan ramadhan.
Kaum muslimin pada hari ini merayakan kemenangan yang agung,
yaitu kemenangan mampu mengalahkan bisikan setan dan godaan hawa nafsu yang
terus menggiring manusia ke dalam kemaksiatan dan kedurhakaan kepada Allah.
Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat idul fitri yang
berbahagia ...
Kemenangan yang kita rayakan saat ini akan menjadi lebih
sempurna, jika kita mampu kembali terlahir menjadi muslim sejati setelah
ramadhan berlalu, yaitu menjadi muslim yang jauh dari kemaksiatan dan
pelanggaran, menjadi muslim yang jauh dari kedurhakaan kepada Allah, menjadi
muslim yang kokoh akidahnya, dan benar ibadahnya, serta luhur akhlaknya.
Alangkah indahnya jika kaum muslimin terus dalam kondisi
ketaatan kepada Allah sepanjang tahun sebagaimana mereka di bulan ramadhan ....
Alangkah indahnya, saat masjid makmur dengan salat
berjamaah, kaum muslimin sibuk dengan berbagai macam ibadah, dari puasa, salat
sunnah, bersedekah, menyambung tali silaturahmi, membantu orang yang
membutuhkan, membaca al qur’an dan seabrek ibadah lainnya ...
Untuk menjadi muslim yang seperti ini tidaklah mudah ...
Untuk menjadi muslim yang seperti ini sangatlah susah dan
sulit ...
Karena jika kita mau jujur, sekalipun kita setiap tahun
menyambut datangnya ramadhan dengan melaksanakan puasan wajib, memakmurkan
masjid dengan salat tarawih dan tadarus al qur’an, masih betapa sulitnya kita
mendapatkan para generasi muslim yang jauh dari kemaksiatan, yang kokoh
akidahnya, yang benar ibadahnya, dan luhur akhlaknya ...
Tak heran jika ingin menjadi muslim sejati maka banyak
sekali aral melintang menghalangi langkahnya ....
Banyak sekali cobaan yang menerpanya ....
Karena sekarang ini kita hidup di tengah-tengah masyarakat
yang bergelimang dalam kemaksiatan . kita hidup di tengah-tengah masyarakat
yang mengalami dekadensi moral, korupsi, narkoba, grativikasi seks, penipuan,
penindasan, kedzaliman, pusat pusat kemungkaran kian tersebar luas, perbuatan
maksiat diperagakan terang terangan, dan pemikiran pemikiran jahiliyah
diproduksi besar besaran.
Hal ini semakin tragis, manakalah masyarakat bahkan sebagian
pejabat bersikap masa bodoh terhadap larangan-larangan islam, karena mengejar
kesenangan duniawi, sehingga mereka beribadah hanya sebatas formalitas, setelah
itu kembali kepada perbuatan yang telah menjadi kegemarannnya.
Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat idul fitri yang
berbahagia ...
Lalu, bagaiamanakah usaha kita untuk menjadi muslim sejati
yang jauh dari kemaksiatan ?!
Pertama :
Memahami tujuan diciptakannya kita di dunia ini
Orang yang tidak atau belum memahami hal ini, niscaya tidak
memiliki arah dan patokan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Jika
seseorang menyangka bahwa kehidupan di dunia hanya sekedar menghabiskan waktu
saja, lahir, kecil, dewasa, tua, lalu meninggal, niscaya kita akan dapatkan
mereka habisa untuk makan, tidur, bersenang senang, perkara perkara sia sia,
bahkan kemaksiatan dan kerusakan.
Padahal Allah telah menegaskan :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ
وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
Dan aku tidak menciptakan
jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Adz dzariyat : 56)
Allah juga menegaskan :
أَيَحْسَبُ الإنْسَانُ أَنْ
يُتْرَكَ سُدًى (٣٦)
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan
begitu saja (tanpa pertanggung jawaban) (al qiyamah : 36)
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا
خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لا تُرْجَعُونَ (١١٥)
115. Maka Apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya
Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan
dikembalikan kepada kami? (al mukminun :115)
Kedua : Mengetahu bahwa ajal kita
itu dekat
Janganlah terbetik di benak kita bahwa
“Beribadah nanti saja kalau sudah tua, atau mumpung masih muda, gunakan untuk
foya foya”. Tahukan kalian kapan ajal menjemput ? Tahukan kalian berapa lama
lagi akan hidup di dunia ini?
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ
السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي
نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ
اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (٣٤)
34. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan
tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang
ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa
yang akan diusahakannya besok[1187]. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal. (Lukman : 34)
Ketahuilah, hidup di dunia ini hanya
sementara, lihatlah bagaimana rasulullah r
menasihati Ibnu Umar yang saat itu masih berusia 12 tahun, yang artinya,
“Hiduplah engkau di dunia ini seakan akan sebagai orang asing atau pengembara”.
(Bukhari 6414)
Att thibbi berkata, “Rasulullah
memisalkan orang yang hidup di dunia seperti orang asing yang tidak memiliki
tempat berbaring dan tempat tinggal, kemudian beliau memberikan perumpamaan
yang lebih lagi yaitu sebagai pengembara”. Fathul baari 18/224)
Ali berkata, “dunia itu pergi menjauh,
sedangkan akhirat akan mendekat, dunia dan akhirat tersebut memiliki anak,
jadilah kalian anak anak akhirat dan janganlah menjadi anak anak dunia, hari
ini adalah hari beramal bukan perhitungan, dan besuk adalah hari perhitungan
bukan hari beramal”. Bukhari secara muallaq.
Ketiga :
Kita Harus Bersegera dalam beramal
Marilah kita bertakwa kepada Allah,
mungkin hari ini kita sedang berada di tengah tengah orang orang yang sedang
tertawa, berpesta, dan huru hara merayakan idul fitri dengan maksiat kepada
Allah, tetapi keesokan harinya salah satu teman kita atau bahkan kita sendiri sudah
berada di tengah tengah orang orang yang sedangmenangis menyaksikan jasad yang
dimasukkan liang lahat.
Rugilah ia, padahal pendamping kita
kelak adalah satu saja. Rasulullah r bersabda
:
يتبع الميت ثلاثة : أهله وماله وعمله فيرجع اثنان ويبقى
واحد، يرجع ماله وأهله ويبقى عمله. (متفق عليه)
فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ
مَوَازِينُهُ (٦)فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ (٧)وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ
مَوَازِينُهُ (٨)فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (٩)وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (١٠)نَارٌ
حَامِيَةٌ (١١)
dan Adapun orang-orang yang berat
timbangan (kebaikan)nya,Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. dan
Adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, Maka tempat kembalinya
adalah neraka Hawiyah. tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang
sangat panas. (al qoriah : 6-11)
Dari Ibnu Abbas bahwa rasulullah r bersabda, “Manfaatkanah lima perkara
sebelum lima perkara, yaitu waktu mudamu sebelum masa tuamu, waktu sehatmu
sebelum waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang kefakiranmu, masa luangmu
sebelum masa sibukmu, dan hidupmu sebelum datang kematianmu. (al hakim dalam
mustadrok dan dishahihkan oleh Al Al bani dalam jamiush shogir.
Ketiga :
Marilah kita mempersiapkan jawaban atas pertanyaan Allah nanti hari kiamat?
“Tidaklah tergelincir kedua kaki
seorang hamba pada hari kiamat sehingga Allah menanyakan empat hal atas
dirinya, yaitu umurnya dihabiskan untuk apa, waktu mudanya digunakan untuk apa,
ilmunya apakah diamalkan atau tidak, hartanya darimana dia mendapatkan dan
untuk apa saja dihabiskannya (hadits hasan diriwayatkan oleh turmudzi)
Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat idul fitri yang
berbahagia ...
Tidakkah kita melihat bagaimana salaf
dalam beramal dan beribadah?
Tidakkah kita ingin mencontoh kaum
muslimin terdahulu dalam beribadah?!
Mereka betul betul memahami
islam, sehingga mereka pun menjadikan islam, iman, amal sholih, akhlak mulia,
cita cita tinggi, kesederhanaan, jauh dari gemerlapan dunia, ketika malam
mereka sedikit tiddur, ketika siang mereka bekerja atu bermal solih atau
berjihad di jalan Allah sebagai jati diri mereka.
Lihatlah Musab
bin Umair yang dlm waktu singkat mampu mengantarkan penduduk madinah masuk
islam.
Lihatlah,
bagaiamana pengorbanan sahabat di peperangan mutah, 3000 pemuda muslimin
bersiap sedia menantang 200 ribu tentara romawi, 70 kali lebih besar, namun
tidak menggentarkan kaum muslimin. Sehingga meninggal di peperangan ini 3
pemuda sahabat, zaid bin haritsah, ja’far bin abi tholib 33 thn, dan abdullah
bin rowahah.
Lihatlah, bagaiamana ibnu Umar mengajarkan kepada kita
untuk bergabung dengan kafilah dkawah sedini mungkin. Tatkalah tersebar kabar
bagi yang berumur 15 tahun bisa ikut jihad di peperangan khondak, maka Ibnu
Umar termasuk orang yang pertama kali mendaftar. Dan beliau tatkalah ikut
penaklukan makkah berusia 20 tahun.
Lihatlah Muadz
bin amru al jamuh 14 thn dan muawwidz 13 thn.
عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ أَنَّهُ قَالَ إِنِّى لَوَاقِفٌ يَوْمَ بَدْرٍ فِى
الصَّفِّ نَظَرْتُ عَنْ يَمِينِى وَعَنْ شِمَالِى فَإِذَا أَنَا بَيْنَ
غُلاَمَيْنِ مِنَ الأَنْصَارِ حَدِيثَةٌ أَسْنَانُهُمَا تَمَنَّيْتُ لَوْ كُنْتُ
بَيْن أَضْلَعَ مِنْهُمَا فَغَمَزَنِى أَحَدُهُمَا فَقَالَ يَا عَمِّ هَلْ
تَعْرِفُ أَبَا جَهْلٍ قَالَ قُلْتُ نَعَمْ وَمَا حَاجَتُكَ يَا ابْنَ أَخِى.
قَالَ بَلَغَنِى أَنَّهُ سَبَّ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَالَّذِى
نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ رَأَيْتُهُ لَمْ يُفَارِقْ سَوَادِى سَوَادَهُ حَتَّى
يَمُوتَ الأَعْجَلُ مِنَّا. قَالَ فَغَمَزَنِى الآخَرُ فَقَالَ لِى مِثْلَهَا -
قَالَ - فَتَعَجَّبْتُ لِذَلِكَ قَالَ فَلَمْ أَنْشَبْ أَن ْنَظَرْتُ إِلَى أَبِى
جَهْلٍ يَزُولُ فِى النَّاسِ فَقُلْتُ لَهُمَا أَلاَ تَرَيَانِ هَذَا صَاحِبُكُمَا
الَّذِى تَسْأَلاَنِ عَنْهُ فَابْتَدَرَاهُ فَاسْتَقْبَلَهُمَا فَضَرَبَاهُ حَتَّى
قَتَلاَهُ ثُمَّ انْصَرَفَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
فَأَخْبَرَاهُ فَقَالَ « أَيُّكُمَا قَتَلَهُ ». فَقَالَ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا
أَنَا قَتَلْتُهُ. قَالَ « هَلْ مَسَحْتُمَا سَيْفَيْكُمَا ». قَالاَ لاَ.
فَنَظَرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى السَّيْفَيْنِ فَقَالَ «
كِلاَكُمَا قَتَلَهُ ». وَقَضَى بِسَلَبِهِ لِمُعَاذِ بْنِ عَمْرِو بْنِ
الْجَمُوحِ وَهُمَا مُعَاذُ بْنُ عَمْرِو بْنِ الْجَمُوحِ وَمُعَاذٌ ابْنُ
عَفْرَاءَ
Kaum muslimin dan muslimat jamaah shalat idul fitri yang
berbahagia ...
Sebelum mengakhiri khutbah ini, kami ingin memberikan
nasihat kepada kaum wanita, sebagaiamana rasulullah r memberi nasihat kepada
kaum wanita
Hendaklah kaum wanita bertakwa kepada Allah. Hendaklah
mereka menjaga aturan aturan Allah, memelihara hak hak para suami dan anak anak
mereka.
Ingatlah wanita solihah adalah wanita ang taat dan menjaga
apa yang harus dijaga saat suami tidak ada. Jangan lah seorang wanita silau
dengan perilaku sebagian wanita yang keluar rumah dengan dandanan norak, bau
semerbak menusuk hidung, pamer kecantikan, atau dengan mengenakan pakaian tipis
transparan.
Ingatlah, Rasulullah r
bersabda:
صِنْفَانِ
مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ
الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ
مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ
الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ
كَذَا وَكَذَا
Ada dua penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu
wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berjalan dengan lenggak lenggok,
kepala mereka bagaikan leher unta yang meliuk liuk, mereka tidak masuk surga
dan tidak mendapatkan aromah surga (Muslim)
اللهم إنا نسألك بأنا نشهد أنك أنت
الله الذي لا إله إلا أنت الأحد الصمد ، الذي لم يلد ولم يولد ، ولم يكن له كفوا أحد
، أن تمن علينا بمحبتك والإخلاص لك ومحبة رسولك ، والاتباع به ، ومحبة شرعك ، والتمسك
به ...
اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلوبنا على
دينك ...
يا مصرف القلوب صرف قلوبنا إلى طاعتك
...
اللهم أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة
أمرنا ، وأصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا ، وأصلح لنا آخرتنا التي إليها معادنا ،
واجعل الحياة زيادة لنا في كل خير ، والموت راحة لنا من كل شر...
اللهم تقبل صيامنا ، وقيامنا ، وأعد
علينا من بركات هذا اليوم ، وأعد أمثاله علينا ، ونحن نتمتع بالإيمان ، والأمن ، والعافية...
اللهم! انصر المجاهدين في سبيلك في كل مكان. اللهم!
اخذل الكفرة والملحدين والعلمانيين...
اللهم صل ، وسلم على نبينا محمد وآله
وصحبه أجمعين.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar