Allah
menciptakan manusia untuk beribadah kepadaNya. Ibadah yang Allah wajibkan atas
hambaNya bertingkat-tingkat hukum dan keutamaannya.
Syeikh Ibrahim Ar Ruhaili
menegaskan ,”Ada ibadah yang hukumnya wajib ain, tidak mungkin ditinggalkan
sama sekali. Ada ibadah yang hukumnya wajib kifayah, yang jika dilaksanakan
sebagian orang maka gugurlah kewajiban ibadah tersebut atas orang lain. Ada
ibadah yang hukumnya sunnah, yang jika ditinggalkan maka tidak berdosa.”
(tajridul ittiba’ : 6)
Dikarenakan ibadah itu
bertingkat-tingkat, maka pentinglah bagi kita seorang muslim untuk mengenal dan
mengetahui tingkatan-tingkatan amal kebaikan, sehingga seorang bisa meneladani
para salaf dalam beramal yang mengedepan amalan-amalan yang lebih utama
daripada lainnya, ia bisa mendapatkan pahala besar dengan waktu singkat dan
tenaga sedikit, tidak terjerumus dalam bid’ah dan meninggalkan sunnah, dan
tidak disibukkan dengan amalan-amalan yang tidak tidak utama dan meninggalkan
amalan yang lebih utama.
Untuk lebih mengenal
tingkatan amal kebaikan, akan diperinci sebagai berikut:
Pertama : dalil adanya tingkatan amal
kebaikan dan besarnya perhatian salaf terhadap tingkatan amal kebaikan.
Kedua : tingkatan amal kebaikan
menurut jenisnya
Ketiga : tingkatan amal kebaikan
menurut wajib atau sunnah
Keempat : tingkatan amal kebaikan menurut
niat dan keikhlasan
Kelima : tingkatan amal kebaikan
menurut tingkatan mutaba’ah
Keenam : tingkatan amal kebaikan menurut
kekonsisten pelaksanaannya
Ketujuh : tingkatan amal
kebaikan menurut kebenaran pelaksanaanya
Kedelapan : tingkatan amal kebaikan menurut
kedudukan pelakunya di sisi Allah
Kesembilan : tingkatan amal kebaikan menurut
waktunya
Kesepuluh : tingkatan amal kebaikan menurut
tempatnya
Kesebelas : tingkatan amal kebaikan menurut
besarnya manfaat
Keduabelas : tingkatan amal kebaikan menurut
kondisi yang menyertainya
Inilah, beberapa
pembahasan yang akan nanti kita ulas secara bertahap, mengikuti urutan dari
kitab “tajridul ittiba’” yang ditulis oleh syeikh Ibrahim Ar Ruhaili.
Pembahasan ini kami sarikan dan kami ringkas agar bisa dipahami seluruh kaum
muslimin, khususnya yang belum mengerti bahasa arab.
Tulisan ini dan tulisan
yang akan datang, adalah ringkasan dari ta’lim yang diadakan di pondok
pesantren al ukhuwah setiap hari rabu siang bersama ustadz aris sugiantor
–hafidzohullah ta’ala-. (disarikan oleh abu rufaid agus suseno, Lc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar