Cari Blog Ini

Jumat, 25 Mei 2012

Pondasi Utama Kebahagiaan Berumah Tangga



Wahai suami …
Wahai istri …

Ketahuilah, kebahagiaan dalam hidup berumah tangga, bahkan kebahagiaan dalam kehidupan secara umum, berpijak pada dua faktor utama, yaitu berpijak pada dirimu sendiri dan kondisi lingkungan kamu berada.
Faktor yang penting, bahkan paling penting adalah dirimu sendiri. 

Yakinlah, bahwa dirimu tidak bisa terbebas dari kebosanan, kecuali jika dirimu termasuk orang yang menerima perubahan. Kondisimu tidak akan berubah, kecuali jika kamu merubahnya. 

Yakinlah dirimu bisa merubahnya dan kamu pasti bisa. 

Allah I berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, hingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS. Ar Ra’du: 11)

Kebahagiaan itu lahir dari dalam dirimu sendiri, bukan dari orang lain. Konsep ini dibenarkan oleh ilmu psikolog. Carilah kebahagiaan dari dalam dirimu sendiri, niscaya kamu akan menemukannya.
Usirlah perasaan pesimis dari dalam dirimu sendiri, kemudian isilah hatimu dengan kebaikan dan optimis, niscaya ufuk rahmat Allah dan barakahNya terbuka lebar di hadapanmu.

James Allen berkata:
“Biarkan seseorang itu merubah sendiri pola pikirnya, niscaya dia akan dikuasai oleh kekaguman dengan cepatnya perubahan dan perkembangan pada dirinya dalam menghadapi berbagai kondisi kehidupan. Semua yang dilakukan oleh seseorang adalah reaksi langsung dari perubahan sikapnya. Karena seseorang itu bangkit dan termotivasi oleh dorongan pola pikirnya, sebagaimana seseorang sakit dan sembuh karena dorongan pola pikirnya juga”

Kamu akan dapatkan kebanyakan orang yang jauh dari Allah berada dalam kegelisahan, kegundahan, dan kesedihan. Mereka mengeluhkan rasa bosan yang mereka rasakan. Itu semua disebabkan oleh kekosongan hati mereka dari keimanan, bahkan hati mereka disibukkan oleh gemerlapnya dunia, mereka menginginkan seluruh isi dunia di tangannya, dan mereka tidak pernah merasa puas. 

Di sisi lain, kamu tidak akan mendapatkan seorang mukmin yang mengeluh karena rasa bosan dan kegelisahan yang mereka rasakan, hal ini disebabkan karena dalam diri seorang mukmin terpendam kebahagiaan yang selalu menemaninya dimanapun dia berada dan akan selalu mendampinginya kemanapun dia pergi.

Sungguh indah ungkapan nikmatnya keimanan yang disampaikan oleh Imam Ibnu Taimiyah ketika berkata:
“Apa yang bisa dilakukan oleh musuh-musuhku jika taman surga di dadaku, jika aku dibunuh maka aku mati syahid, jika aku dipenjara maka itu adalah kesempatanku untuk bermunajat kepada Allah, jika aku diisolasi maka itu adalah tamasyaku”

Jika kamu ingin membunuh rasa bosan, maka kuasailah dirimu, perbaikilan pola pikirmu, dekatkanlah dirimu kepada Allah, ingatlah kepada Allah saat lapang niscaya Dia mengingatmu saat sempit, mohonlah pertolongan kepadaNya, bertakwalah kepadaNya, jangan kamu sunggi sendiri semua beban di atas kepalamu, tempuhlah segala upaya kemudian serahkan hasilnya kepadaNya,  jangan kamu bawa terus kesedihan semu esok hari, dan jadilah orang yang optimis.

Apakah kamu mengira bahwa Allah menghendaki kejelekan bagimu? Demi Allah, hal itu tidak mungkin.

Ketahuilah, sesungguhnya Allah sangat menyayangimu karena Allah menyayangi hamba-hambaNya. Allah I berfirman:
اللَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ
Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya” (QS. Asy Syura: 19)

Allah tidak akan memberikan ketetapan untukmu kecuali kebaikan, kamu akan memahami hakikat firman Allah:
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.  Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216)

Jadi, jiwa seseorang adalah titik tolak awal kebahagiaan. Jika seseorang yang bisa menguasai jiwanya dan mengarahkannya untuk meniti jalan petunjuk, niscaya dia mampu untuk melakukan hal-hal yang lain, dia mampu menguasai dan menyikapi segala kondisi, dia akan terbang di awan kebahagiaan melewati segala peristiwa yang menghadangnya, dan dia akan mendapatkan kebahagiaan yang selama ini dia cari –insya Allah-.

Tidak ada komentar:

IKHLAS BERIBADAH

Semua orang ingin ibadahnya diterima dan berpahala, akan tetapi ibadah tidak sah dan tidak diterima jika tidak berpondasikan keikhlasan ...